Part 1: Tahap MFD Minggar | Pengalaman Latsar CPNS Kementerian Keuangan Lengkap
Assalamu'alaikum wr. Wb.
Izinkan saya menumpahkan curahan hati, sedikit cerita pengalaman saya
menghadapi Diklat Pelatihan Dasar CPNS (Diklat Latsar CPNS) Golongan II periode
3 Kementerian Keuangan tahun 2019. Ini cerita 12 bulan yang lalu, tapi karena
penyakit pikunista akut yang saya derita dan mungkin juga karena THR (Ternyata
Hatiku Rindu) maka dengan menyesal cerita tentang latsar baru bisa saya
tulis sekarang.
Wait, what is dat? Latsar? Ya, latsar yang merupakan singkatan dari 'Pelatihan Dasar' ini
merupakan tahapan diklat (pendidikan dan latihan) wajib bagi CPNS. Tujuan utama
Latsar ini (katanya) demi menghapus C dalam CPNS. Setelah lulus Latsar, akan
mendapatkan sertifikat kelulusan yang menjadi syarat diangkat menjadi PNS. Don’t
have that certificate? Ya entah kapan bakal jadi PNS. Oh iya, kalau dulu
bisa ngulang, sekarang dengan pelatihan dasar ini harus lulus dalam 1 tahun
sejak TMT masuk, jadi, kalau tidak lulus sekali ya tidak bisa diangkat menjadi
PNS.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karena tulisan mengenai latsar terlalu panjang (tp belum sepanjang
kehidupan cinta yg rumit ini) dan untuk mempermudah baca, maka aku
memisahkannya menjadi tiga bagian:
Part 1: Tahap MFD (Mental, Fisik, dan Disiplin) (yang memiliki porsi cerita paling panjang) – On campus I
Part 2: Tahap Internalisasi setelah MFD – On campus I
Part 3: Tahap Aktualisasi sampai Evaluasi Aktualisasi – Off campus dan on campus II
Part 1: Tahap MFD (Mental, Fisik, dan Disiplin) (yang memiliki porsi cerita paling panjang) – On campus I
Part 2: Tahap Internalisasi setelah MFD – On campus I
Part 3: Tahap Aktualisasi sampai Evaluasi Aktualisasi – Off campus dan on campus II
Dan terakhir ada TIPS menjalani Latsar ala
alifiaiqbal.blogspot.com
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semua CPNS dari kementerian apapun wajib melewati Latsar. Sesuai peraturan
menteri yang baru, CPNS hanya diberikan waktu 1 tahun untuk bisa mengikuti
Pelatihan Dasar. Jika dalam 1 tahun mereka tidak ikut pelatihan dasar, hak
sebagai CPNS akan dicabut. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 11 Tahun 2017.
Nah, karena saya dari kementerian keuangan, kita lebih detail bahas tentang latsar kementerian keuangan yuk. Karena untuk kementerian lain, saya kurang tahu. Tapi kurang lebih sama kok. Syarat diangkat menjadi PNS Kementerian Keuangan, bukan hanya latsar ini saja loh. Jadi ada berapa diklat sih di kemenkeu itu? Banyak.. Tapi yang wajib untuk menjadi pegawai ada tiga sih kalau di DJP. Latsar, DTU, dan DTSD. Mari tepuk tangan.
Disiplin adalah koentji di kegiatan Latsar, mulai dari solat berjamaah, makan, kerapihan pakaian, kerapihan mess, mengawali hari dengan apel pagi, mengakhirinya dengan apel malam dan beragam kegiatan non stop yang harus dilaksanakan dengan baris berbaris. Yups, berisi hari-hari produktif a.k.a PADAT yang dimulai dari pukul 04.00 sampai dengan 22.00. Capek? Jangan ditanya. Jawabannya pasti enggak, enggak salah lagi luar biasa capek.
Diklat Latsar CPNS sendiri dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu ON CAMPUS I (disinilah tahap MFD dan internalisasi dilaksanakan), OFF CAMPUS atau tahap aktualisasi, dan ON CAMPUS II atau tahap evaluasi aktualisasi. Sebagai informasi tambahan, sebelum melaksanakan lima minggu asrama (on campus), kami telah menjalankan e-learning (belajar dan kuis online) selama dua minggu. Naah banyak kan tahapannya?*pukpuk diri sendiri*
Tahap internalisasi dilaksanakan selama lima minggu. Tahap ini diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia. Ada yang di BDK Denpasar, BDK Malang, BDK Yogyakarta, BDK Medan, BDK Pekanbaru, Pamentas Jakarta, WDW (Wisma Duta Wiyata) Jakarta, dan lainnya. Berbeda tempat diklat beda juga aturannya. Oleh karena itu, apa yang akan kalian baca belum tentu relevan dengan lokasi lainnya, yaaa....
And in my case I got... WDW, WDW is the best mantap!, Terletak di Jl Pertanian Lebak Bulus Jakarta. Wisma Duta Wiyata ini memiliki aula, ruang makan, ruang kelas, dan tiga gedung asrama yang masing-masing dinamai Barak Satria, Puri Anggun dan Puri Agung. Tiap kamar diisi 3 orang yg diurutin sesuai abjad. Kebetulan saya abjad A, nah saya sekamar dengan teman sekantor saya dan satu orang lagi dari Itjen. Kamar hanya digunakan untuk pembersihan (mandi) dan tidur di malam hari, selebihnya kegiatan dilakukan di luar kamar.
Padahal saya penempatan Pekanbaru, cukup jauh juga diklat nya dari Pekanbaru ke Jakarta, harus ditempuh menggunakan pesawat. Lucky me biaya perjalanan ditanggung pemerintah. Ada juga teman saya yang penempatan Pekanbaru juga yang Latsar di BDK Yogyakarta dan BDK Pekanbaru. Latsar yang ku ikuti ini merupakan periode ketiga, dan diikuti oleh pegawai baru dari Itjen (Inspektorat Jenderal), DJP (direktorat Jenderal Pajak), DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai), dan ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia).
Kami terbagi dalam 6 kelas, A sampai dengan F, kebetulan aku masuk di kelas D. Kelas super absurd, nodrama-drama club, santai, temen-temen yang kooperatif banget, berusaha buat saling mendekatkan diri. intinya aku suka sekali dengan kelas D(elahom) ini. Aseli se-happy itu.. Selama 5 minggu kita bareng, kelas bareng, makan, ibadah, olahraga, main, susah susah bareng, kumuh2an, melawan roh ayam, ketawa, happy bareng.. tak dipungkiri pasti ada yang cinlok, buat para josep (jomblo kesepian) dan kediri (kemana-mana sendiri).. ajang nihhh, ngeker-ngeker target, Hoorayyy. Manse!
Dalam 1 kelas berisi 30 orang. What makes me more excited is dari ke-30 peserta, bermacam2, ada yang penempatan Medan, Palembang, Lampung, TBK (Tanjung Balai Karimun), Pekanbaru (its me dan 3 teman satu kantor ku, kami sekelas, LOL), Jakarta, Manado, Pantoloan dan....ada juga yang dari Pulang Pisau. Have you heard that? Saya seketika menaikkan alis bingung, berpikir dimanakah itu Kabupaten Pulang Pisau?
Whoops whoops back to main story. Kami para peserta tinggal mengikuti jadwal yang ditentukan. Makan yang amat bergizi, laundry, penginapan, seperangkat kebutuhan pembelajaran (tas dengan tulisan BPPK + ATK + 2 kaos olahraga lengan panjang + topi + name tag), botol tumblr, dan fasilitas kesehatan berupa pelayanan kesehatan dari dokter yang akan stand by setiap hari. Paling penting: kamar yang luas, full AC, ada lemari, lampu tidur, meja belajar, per orang per kasur! Hahaha. Super nyaman. Masalahnya saya justru takut dengan kenyamanan. Takut lupa bahwa diluar sana banyak yang berjuang untuk mendapatkan kehidupan layak. Azeq, udah kaya orang bener belom? Apapun itu udah disediakan. Enak? Yhaaa enak lah. Yang ngga enak adalah...jeng jeng jeng. Bangun pagi.
Nah, pada tahap on campus I, peserta tidak hanya diberi materi diklat, but still diberi pelatihan MFD (Mental, Fisik, dan Disiplin) dan wajib menyusun RPA (Rencana Pelaksanaan Aktualisasi).
Latsar Part 1: MFD (Mental, Fisik, dan Disiplin) atau biasa disebut Minggar (Minggu Penyegaran) – On campus I
MFD itu masa-masa terbebani selama latsar. Kegiatan dilaksanakan di
lapangan didampingi oleh pelatih. Para pelatih yang gagahdari Kopassus memberi
materi berupa sikap dan perilaku yang harus diterapkan selama sehari-hari
khususnya selama latsar berlangsung, mulai dari tata cara baris berbaris, tata
cara apel, tata cara menghadap, tata cara mendahului dan memberi hormat ke
pelatih, izin keluar masuk ruangan, apel, periksa kerapihan, upacara, memulai
makan, memulai menerima pelajaran, yel yel, disampein juga PUDD (Peraturan
Urusan Dinas Dalam), dan whatever it is, mari kita niatkan hidup ini
sebagai ibadah!
Trus, trus?
Kami diharuskan mengucapkan salam kepada siapapun yang kami temui.Peserta laki-laki disebut “siswa” sedangkan yang perempuan disebut “siswi”. Kita tidak boleh memanggil pelatih dengan sebutan "Pak", harus menyebut "Pelatih". Haduu, it's a big NO!
Nah, pada tiga hari pertama diklat, kami sama sekali tidak menerima materi
pelajaran. Lantas? Yup, full MFD.
Apa saja tuh kegiatannya?
Kami bangun dini hari, dipeluit oleh teman kami yang jadi jaga atau disirene oleh pelatih. Kami langsung berkumpul di lapangan asrama. Setelah cek kelengkapan, kami sambil berbaris rapi per kelas menuju depan sekre untuk melakukan fingerprint. Setelah itu, sholat subuh berjamaah. Meanwhile yang nonmuslim melakukan ibadah pagi. Setelah itu, kami diberi waktu beberapa saat untuk berganti baju kemudian dipeluit lagi untuk melakukan senam pagi dimulai pukul 05.00.
Setelah senam, kami makan pagi. Kami diberi nasi kotak dengan aneka lauk dan sesuai dugaanku, waktu makan kami hanya diberi jatah beberapa detik…. Ambil, dorong air, telan, ambil, dorong air, telan… waktu habis. Makan kayak orang kesurupan karena dikejar waktu. Lalu kami langsung meluncur ke lapangan rumput untuk “diterjunkan”. Kami dilatih ala ala militer untuk membentuk mental para siswa, seperti push up, guling-guling, merayap kek cicak-cicak di dinding, pokoknya yang serem-serem gitu ma fren. Siku tanganku jadi lecet dong gegara adegan merayap. LOL berasa lagi wamil di Korea ya wkakak. Jadi sebelum sampai sini kita kudu wajib persiapkan hati dan mental duluan a.k.a pasrah hahaha
Dari sederet siswa, ada yang merayap paling lambat. Pelatih terus-menerus meneriaki dengan TOA, "Lambat-lambat, kamu siswa!” Dengan kondisi lapangan yang baru saja basah oleh hujan, tubuh kami auto belepotan lumpur. Selama itu saya terus menerus berbisik pada diri sendiri, “Cuma kali ini aja kok, harus kuat, harus bisa…” untuk mengingatkanku agar menjalani semuanya dengan lapang dada. Yes, bener banget. Bagaimanapun, diklat ini harus ditempuh karena merupakan syarat menjadi PNS.
Eniwei, setelah puas merayap dan merangkak, dengkul ku pun terasa mau copot. "Hueeek.. Huekkk" terdengar banyak bunyian itu muncul *jorok mode on*. Lapangan banyak muntahannya. Jadi ekstra hati2 kalau disuruh guling2, biar nggak berguling di muntahannya orang2. Aku? Aku yang sudah ga kuasa menahan pun pada akhirnya ikut muntah:(((
MFD bagi gue sudah terlalu kacau dengan semua orang bentukannya sama, maksudku baju kita udah ngga keliatan gimana bentuk dan warnanya, dari baju yg biru sampai coklat tercelup lumpur, dari bahasa sampai angkasapun jadi kacau. kami berbaris untuk diguyur air pake selang dari pelatih. Cukup menyegarkan di tengah cuaca terik. Duih, mendidih rasanya. Hahaha:')
Setelah kejadian yg membuat kami merasa gusar bin gundah gulana alias gelisah, kami disuruh merapatkan barisan meluruskan kaki, dan pelatih mulai memberikan nasehat/ceramah, pelatih sangat lucuuu kalo ngomong suka becanda walopun bener juga kalo dipikir2 wkwk. Selain senat, ada beberapa siswa lain yang sering menjadi bahan olok-olokannya, dan biasanya diberi julukan: ada siswa yang dipanggil “Hantu WDW” karena memiliki badan yang cukup besar, "trio lemas" (aku termasuk salah satu personel nya haha), ada "pasukan bodrex" (pemegang pita kuning), ada “bumil”, dan lainnya.
Pernah juga suatu pagi, kali itu pelatih mengumpulkan kami di lapangan untuk melaksanakan senam yang dipimpin pemandu senam. Kami dianggap kurang disiplin saat menjalankan senam, ada juga siswa/siswi yang ketawa2. That’s why jajaran senat antara lain wakil senat, senat putri, ketua kelas tetap, petugas jaga, dan beberapa siswa yang dianggap menimbulkan kerusuhan, disuruh merayap mengelilingi lapangan aspal dengan wajah-wajah yang tampak tersiksa.
Makan komando
Masih segar di ingatan, saat itu pada hari ketiga MFD, kami melaksanakan
makan siang spesial, yaitu makan komando. Di lapangan aspal, kami duduk
berhadapan, trus kami dibagikan nasi kotak. Isi nasi kotaknya waktu itu ada nasi, ayam goreng, tahu, tempe, sayur,
kerupuk, pepaya sama pisang, dan tak lupa telur rebus belum dikupas. Setelah
makanan terbagi, sebelum makan kami harus meremas kerupuk yg ada di depan kami
masing2. Lalu meremas pepaya, memotong pisang dgn tangan jadi potongan kecil,
mengupas telur dengan cara mengetok(?) telor di kening teman depan kita,
disuruh ngupil lalu memasukkan jari bekas upil ke dalam nasi, mengelap keringat
teman lalu meremas segala hal yang ada di depan kita, serta hal2 menjijikkan
lain. Kalau aku sih nglakuinnya pura2 aja, tapi banyak juga yang bener2
ngelakuin dong!!! Jibang eyuh.. :(
Kemudian disuruh makan. Belum tangan ini menyentuh nasi, suara sirine pun menggema, lalu kami diberi aba2 untuk lari mengosongkan aspal dan lapangan dalam 10 hitungan dan bersembunyi sampai tidak terlihat oleh pelatih. Kata pelatih sih buat melatih kesiapsiagaan kita karena musuh bisa datang kapan saja dan kita harus dengan cepat mencari tempat persembunyian sebelum ditemui sama musuh. Hanya beberapa menit, sirine kembali mengaung dari arah lapangan aspal. Kami cepat-cepat kembali ke sana dan disuruh langsung makan. Kami makan dengan tergesa.
Baru sebentar makan, tiba-tiba terdengar bunyi sirine alarm stelling, kami harus bersembunyi (lagi). Kali ini begitu lama bersembunyi, belum juga ada suara sirine. kami pun heran dan berbisik2 bak detektif bahwa akan ada hal buruk yg direncanakan pelatih. Sedang asyik berdiskusi tentang hal apa lagi yg terjadi selanjutnya, sirine yg ditunggu2 itu berbunyi kembali, kami harus berada di tempat makan komando lagi. Ternyata oh ternyata, makanan kami udah dicampur sama pelatih jadi satu di suatu wadah yang lebar gitu, ditambahin garam sama air. Bentuknya sudah tidak karuan seperti makanan yang sudah dicerna di lambung atau usus halus lalu dibentuk gunung per kelas. wow rasanya nano-nano sekali. Gua kan gatau. Pas gua rasain, kok pisang nya asin :((
Mual. Itulah yang kurasakan pada suapan pertama. Rasa makanannya sudah tidak terdefinisi. Apalagi diiringi suara pelatih menirukan suara orang muntah melalui TOA terus-menerus. Waktu itu aku sering menjerit dalam hati dan berharap jantungku aku tinggalkan di rumah.
Yang membuatku terkesan adalah kami saling menyemangati dan saling
mensugesti kalau itu enak kok. Makanan itu tetap bisa dihabiskan dengan cara
berpikir positif. Mungkin juga untuk mengimbangi Pelatih yang terus menerus
menirukan suara orang muntah. Akhirnya, bisa melewatinya dan kelas kami menjadi
juara kedua makan komando :))) Okay siyap!
Lalu, Pelatih menyuruh kami kembali ke kamar untuk mandi, sholat asar, dan berganti pakaian batik. Waktu yg diberikan pun tida terlalu lama, alhasil kita mandi berbarengan dalam waktu yang sesingkat2nya.
Yashhh!!! MFD pun selesai….
Luar biasa apa yang kami dapatkan selama MFD, bakal menjadi hari-hari yang
tidak mungin dilupakan. Eits, ternyata perjalanan latsar belum selesai sampai
MFD saja. Tujuan kami selanjutnya adalah.. tahap internalisasi! Tapii...ceritanya
disimpen buat postingan selanjutnya aja deh! Udah panjang banget ini soalnya. Nggak
bosen kan bacanya? Plis jawab enggak! Oya boleh banget lho share pengalaman
latsar-nya di komentar buat seseruan. Hihi :D
Gimanasih tahap internalisasi?
Terima kasih kontennya kak, sangat bermanfaat.. penulis benar-benar kreatif... thanks.
ReplyDeleteEF Adults Kursus Bahasa Inggris Profesional
Waah terima kasih yaa :)
DeleteTerima kasih telah berkunjung..
ReplyDelete